Pertanyaan :
1.
Bagaimanakah cara membuat fi'il madli mabni majhul dari
bina mudlo'af, naqish, dan fi'il ghoiru tsulatsi ?
2.
'Amil nawashib yang menashobkan dengan dirinya sendiri
yaitu adan empat. Dan selain itu ada yang boleh menyimpan أن dan ada yang wajib menyimpan أن. Mengapa harus أن, bukan كي, إذا, لن mohon
dijelaskan ?
Jawaban :
1.
Sama seperti bina shohih, yakni :
Apabila fi'ilnya diawali
dengan ta' (ت)
muthowa'ah (تَفَاعَلَ, تَفَعَّلَ, تَفَعْلَلَ) maka huruf pertama dan keduanya dibaca dlomah, dan huruf
sebelum huruf akhir dikasroh, menjadi (تُفُوْعِلَ,
تُفُعِّلَ, تُفُعْلِلَ).
Apabila fi'ilnya diawali
dengan hamzah wasol (اِنْفَعَلَ, اِفْتَعَلَ, اِسْتَفْعَلَ) maka huruf pertama dan ketiganya dibaca dlomah, dan huruf
sebelum huruf akhir dikasroh, menjadi (اُنْفُعِلَ,
اُفْتُعِلَ, اُسْتُفْعِلَ).
Sebab أن
yang menjadi 'amil nawashib adalah أن mashdariyyah, yaitu أن
yang
bisa me-na'wili lafadz sesudahnya menjadi mashdar. Dan hanya أن
yang
bisa, Sedangkan كي,
إذا, لن tidak bisa.
No comments:
Post a Comment
untuk masukan kami mohon sudi kritik lewat komentar ini,,terimakasih