Efek audio visual
Pada penghujung peradaban modern
di jaman teknologi yang serba canggih baik di dalam sektor perhubungan dan media komunikasi, masyarakat sangatlah
memanfaatkan sarana teknologi tersebut untuk mendapatkan hasil yang mereka
capai dengan nilai memuaskan.
Kekuatan
dunia pun untuk mengendalikan rotasi dengan skala Internasional untuk mempola
opini masyarakat internasional hanya memanfaatkan media komunikasi dengan
mengolah sedemikian rupa di balik layar hingga masyarakat dunia mengikuti misi
serta pola dan gaya yang mereka inginkan.
Dalam
memegang peranan internasional diciptakanlah media elektronika yang dikemas
sedemikian cakap hingga sangat dikenal dengan cepat di kalangan masyarakat,
tersebutlah beberapa piranti keras yaitu
media komunikasi radio dengan proses suaranya, begitu pun media layar kaca
dengan proses suara dan gambarnya yang sangat digandrungi masyarakat
Internasional. Maka diproduk adanya acara yang di miniatur di Stasiun lalu
dipancarkan keseluruh dunia melalui
satelit, diterima dilayar kaca melalui sinyal dan gelombang yang sama dan
diproses melewati komponen-komponen elektronik maka keluarlah gambar
sebagaimana dalam center Stasition, maka dengan mudah masyarakat menikmati
acara baik tingkat Nasional ataupun manca Negara yang disajikan tanpa
mengeluarkan pinansial yang begitu banyak.
Dengan berbagai acara yang
mereka sajikan untuk dinikmati oleh para pemirsa baik berita Internasionalnya
ataupun acara-acara hiburan yang lain selalu menggigit di berbagai kalangan
baik kawula muda dan tua dari laki-laki dan perempuan, yang mereka putar sesuai
kesukaanya.
Dari study yang ada Servei telah membuktikan
bahwa masyarakat saat ini labih cenderung pada acara-acara hiburan dengan memutar
menurut kemauannya dari berbagai acara, hal ini telah disebutkan oleh Askurifai
Baksin salah seorang dosen Fikom Unisba, Praktisi PH dimedia cetak
Republika hari Ahad 24 Februari 2002 dalam rubriknya Catatan media dengan tema
Hiburan dan ketahanan Budaya bahwa pasalnya: “Dengan bertambahnya stasiun tv saat
ini maka ragam acara hiburan juga semakin banyak, ini memuncukan gelombang baru
di mata khalayak, yakni standar favorit stasiun tidak lagi diukur dari tayangan
beritannya, tapi justru pada acara hiburannya, contoh, kini Popularitas SCTV
bukan karena liputan 6 nya tapi justru pada FTV-nya juga Indosiar bukan pada
sosok fokusnya, tapi pada acara kuiz siapa beraninya. ANTV bukan pada acara
Cakrawalanya tapi MTV-nya dan TPI tetap masih mengandalkan tayangan dangdut,
meskipun stasiun ini berusaha merubah Imej untuk menengah keatas. Mengapa ada
pergeseran selera khalayak?, tidak lain karena dilihat dari sisi berita di TV
cenderung punya warna sama, juga hiruk pikuk poitik yang menjadi sajian utama
berita kurang diapresiasi khalayak terutama karena masyarakat kita lebih asyik
menonton hiburan yang pedas dari pada pertikaian politik tingkat atas yang tak
kunjung reda”.
Untuk mencapai misi yang
diinginkan untuk merusak pola, budi pekerti
serta akhlaq karimah para khalayak maka di pancarkanlah hiburan-hiburan
yang menusuk Syahwat dan mengembangkan Syubuhat (baca: keragu-raguan)
tersebutlah kali ini generasi modern lebih gandrung and loving tentang film
Britney Spears salah satu bintang film
crossroads di Amerika serikat, film tersebut menyajikan beberapa adegan ketika
Britney bernyanyi, termasuk menyanyikan lagu Bye, Bye, Bye bersama pacarnya
Justin Timberlake yang anggota grup Nsync, pun khalayak lebih kenal dan faham betul dengan tayangan film-film
barat True Hollywood TV7, Gitaris Deep
Purple, Steve Morse, Madonna, Duet Michael Jackson dengan menayangkan
adegan-adegan ciuman, pelukan, syur yang seharusnya tidak ditampilakan Vulgar
yang dapat merusak keseimbangan moral dan membinasakan budi pekerti yang
fitroh.
Tak pelak, Pada Transportasi
hiburan didalam negeri di semua lini masyarakat baik kawula muda pun kawula tuanya
yang tidak mau ketinggalan mereka disuguhi trash
movie gaya telenovela bertajuk belahan hati, sinetron panjangan yang diproduksi
oleh pearsonTelevis.
Hal
ini pernah di katakan oleh N. Syamsyudien ch Haesy di darian republika Minggu 10 Maret 2002 Hal
dengan perkataan beliau :”Proses pembebalan terhadap umat Islam kini tengah
secara sadar dilakukan oleh banyak pihak, melalui tayangan sinetron. Ironisnya
umat Islam sebagai pemirsa pasif dengan siaran televisi maka tak sadar tengah
diseret kepada sajian hiburan yang amat membanting akal sehat dan membekap
nurani, senetron-senetron itu diadaptasi begitu saja dari cerita-cerita tidak
masuk akal dan disutradarai para pembuat film rongsokan, Sinetron yang sama
sekali mengabaikan akhlaqul karimah dan dimainkan para bintang sinetron yang
kehilangan kecerdasan, para bintang senetron yang hanya memburu popularitas dan
uang tanpa kesadaran budaya untuk menghormati khalayak pemirsa”.
Berbagai acara yang dipancarkan
oleh stasiun pusat yang menjurus pada perusakan akhlaq dan menambah gejolak
hawa nafsu dan membangkitkan seksual maka kondisi skala Nasional pun lebih
banyak dihuni para generasi yang jauh dari budi pekerti yang baik dan nilai
Islam hal ini sebagainama kondisi negara-negara yang membebaskan adegan free
sex, permisif dan syur maka akibat yang paling fatal dan bahaya yang jauh lebih
besar bagi masyarakat modern yaitu tercerai-berainya dan kehancuran bahkan
berputar sampai seratus delapan puluh drajat pada kebinasaan maka timbul adanya
kasus perkosaan, Tersebutlah sebagai contoh yang riil dari data statistik di
Amerika dalam sebuah buku yang berjudul Crime U.S.A terbitan pemerintah federal
Amerika “Setiap kasus perkosaan yang ada selalu dilakukan dengan cara kekerasan
dan itu terjadi di Amerika setiap emam menit sekali yang terjadi pada tahun
1988, dalam buku yang sama juga disebutkan :
1.
pada tahun 1978 di Amerika terjadi
sebanyak 147.389 kasus perkosaan
2.
Pada tahun 1979 di Amerika terjadi
sebanyak 168.134 kasus perkosaan
3.
Pada tahun 1981 di Amerika terjadi
sebanyak 189.045 kasus perkosaan.
Maka bagaimana dengan dampak negatif yang terjadi di skala
dalam negeri? survei membuktikan dengan adanya adegan yang dinikmati oleh para
pemirsa dan generasi modern lewat berbagai media elektronika lebih miningkatkan
gejolak seksual.
Dari
kajian tersebut maka dapat di tarik benang merah bahwa dampak Negatif yang
paling besar yang ditimbulkan dari media Elektronik dengan memilih tayangan hiburan
yang paling disukai dengan Pampang aurat serta adegan-adegannya sangat merusak
keseimbangan fitroh yaitu :
perzinaan.
Islam telah melarang seseorang mendekati zina apalagi
melaksanakan karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Hal
ini Allah Subhanahu wata’ala terlah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat :32
وَ
لَا تقَرْبَوُا الزِّنىَ إِنَّهُ كَانَ فَاحِسَةً وَ سَاءَ سَبِيْلًا
Yang artinya : “dan janganlah kamu mendekati Zina
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuaatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk”.
Dan Allah berfirman dalam surat al-Furqan : 68-70 artinya
“dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar dan tidak berzina, barang siapa yang yang melakukan demikian itu, niscaya
ia dapat pembalasan dosa (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali siapa
saja yang bertaubat”.
Rasulullah
Shalallahu ‘alai wa sallam bersabda : artinya : “Tidaklah beriman seorang
pezina itu ketika berzina, Tidaklah beriman seorang pencuri itu ketika mencuri.
Tidaklah beriman seorang seorang yang menenggak arak itu ketika menenggaknya.
Dan tidaklah beriman orang yang merampas harta yang tinggi nilainya karena
orang-orang memandangnya itu ketika merampasnya.”
Ketika
Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah, “Apakah dosa
yang paling besar disisi Allah ta’ala?” beliau menjawab, “yaitu kamu menjadikan
sekutu bagi Allah padahal dialah yang menciptakanmu. Sungguh itu sangatlah
besar. Lalu apa lagi? Tanyaku kembali, beliau menjawab, “yaitu kamu membunuh
anakmu karena takut jika kelak ia makan bersamamu. lalu apa lagi, “tanyaku. Beliau
menjawab, “yaitu kamu berzina dengan istri tetanggamu. Maka Allah menurunkan
pembenaran dari sabda beliau surat Al-Furqan 68-70.
Dalam Riwayat tentang hadist
tidur disebutkan oleh Imam Bukhari dari Samurah bin jundub bahwa Nabi
Shalallahu ‘alahi wa sallam didatangi oleh malaikat jibril dan mikail. Beliau
berkisah, “kami berangkat pergi hingga pada suatu tempat semisal tanur bagian
atasnya sempit sedangkan bagaian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh
dan ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata disitu banyak laki-laki dan
perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada dibawahnya mereka
melonglong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, “wahai jibril siapakah
mereka?’ jibril menjawab,”mereka adalah pezina perempuan dan laki-laki. Itulah
adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.”
Desebutkan pula dalam tafsir di
surat al-Hijr: 44 bahwa jahannam itu ‘memiliki tujuh pintu’ dalam hal ini Atha’
berkata: “pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan paling busuk baunya
adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka
tahu keharamannya.”
Ibnu Zaid salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata:
“sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni
neraka.”
Disebutkan
pula dalam riwayat bahwa barang siapa meletakkan tangannya pada seorang wanita
dengan disertai syahwat, pada hari kiamat nanti akan datang dengan tangan
terbelenggu di leher. Jika ia menciumnya, kedua mulutnya akan digadaikan
dineraka, dan jika berzina dengannya, pahanya akan berbicara dan bersaksi pada
hari kiamat nanti. Ia akan berkata, “Aku telah berbuat sesuatu yang haram.”
Maka Allah akan memandangnya dengan pandangan murka. Pandangan Allah ini
mengenai wajah orang itu dan iapun mengingkarinya. Ia malah bertanya, “apa yang
telah aku lakukan? “Tiba-tiba seraya bersaksi , Lidahnya berkata, “aku telah
mengucapkan kata-kata yang haram,” Kedua tangannya besaksi, “Aku telah memegang
sesuatu yang haram.” Kedua matanya bersaksi, “Aku telah melihat yang haram,”
Kedua kakinya juga, “Aku telah berjalan menuju yang haram,” Kemaluannya
berkata, “Aku telah melakukannya.” Malaikat penjaga berkata, “Aku telah
mendengarkannya,” yang satu lagi berkata, “Aku telah melihatnya” Akhirnya Allah
berfirman, “Adapun aku telah mengetahui semuanya dan menutupinya,” selanjutnya Allah
berfirman, “Wahai para malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan kepadanya
adzab-Ku. Akau sudah teramat murka kepada seseorang yang tidak punya malu
kepada-Ku.”
Referensi :
Al-KabairEdisi Indonesia Dosa-Dosa besar, Imam
adz-Dzahabi.
Oleh: Ibnu
Sudar al-Jatimy
No comments:
Post a Comment
untuk masukan kami mohon sudi kritik lewat komentar ini,,terimakasih